Search this Blog

Senin, 07 Maret 2011

Venice n Milan (HoneyMoon Part II)

Venice -little city without cars or motorcycle-

Hari ini suasana antara sesama pengguna tour sudah mulai mencair, sudah mulai ngobrol tentang bisnis dan lain sebagainya. Sebelum cerita tentang venice saya ingin cerita tentang orang-orang yang ikut pada tour kali ini, ada tiga pasangan yang masih pengantin baru (alias honeymoon), aku sepasang sama hubby, ada ko Willy n Ci Yuli, Andrew n Rachel. Anggota tour yang lain ada Ci Vina yang pergi bersama mamanya dan suaminya Ko Alex (Ko Alex hobby Fotografi), lalu ada Ko Herry dan istrinya Ci Fenfen (keduanya juga sangat hobby fotografi), kemudian ada Om Herman dengan istri dan anaknya, Om Andreas bersama istrinya, Om Adit dengan istri dan anaknya,Om Hartawan yang pergi bersama Istri dan dua anaknya Angelita dan Anthony(hhmm I Miss Angelita!!), and last but not least ada Om Pang (Maskot di grup tour kita,, hihihihi biar kita aja yang tahu betapa "jago"nya dia), Oyaa ga ketinggalan ada juga Marsel tour leader yang asik banget.

Kembali ke cerita... Hari ini tujuan kami hanya ke Venice yang terkenal dengan kota air.. Kota yang sangat unik menurutku.. kalau kita ke pusat kota venice (harus memakai kapal boat) kita tidak akan menemui lagi yang namanya sepeda motor dan mobil, semua transportasi di"monopoli" dengan gondola atau kapal boat (yang menggunakan mesin), uniknya lagi, saat berjalan-jalan di kota venice kita akan menemui panggung-panggung dengan lebar 1-1,5meter, panggung-panggung tersebut digunakan untuk orang-orang berjalan disaat banjir. Maklumlah, Venice hampir setiap hari banjir (pada bulan Desember). Very Unique and Creative..


Malam hari di Venice sangat dingin, bukan karena suhunya yang terlalu rendah tetapi karena anginnya yang sangat kencang, disepanjang jalan, banyak terdapat cafe-cafe berhiaskan lampu-lampu, Saya dan suami sempat mencoba disalah satu cafe di Venice, karena diluar begitu dingin, begitu masuk kedalam suasananya sangat hangat, kami mengambil tempat duduk di dekat jendela, ada pianis yang membawakan lagu-lagu slow. a cup of green tea and a piece of margaritha pizza, really can make me warm.


Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan ke Milan, sebetulnya didalam jadwal tour tidak ada ke Milan, tapi karena acara cukup senggang maka kami menggagas ide.. Milan "Heaven for Shopholic" selain Paris tentunya..


Waktu makan siang kali ini makan bebas, saya dan hubby memilih satu tempat pizza. Rasanya kurang lengkap kalau ke Italy tidak mencicipi Pizza yang ada disana. Karena pusing dengan bahasanya, sayang hanya memakai finger language alias "bahasa tunjuk" hehehehe setelah emnunggu tidak lebih dari 5 menit, betapa "surprise"nya saya dengan ukuran pizza yang disajikan. Rasa pizzanya sendiri... hhmmmmm enaakkk!!! Bagian luar rotinya garing, tetapi dalamnya sangat lembut, sausnya tidak terlalu asam, sangat paassss dengan rasa keju dibagian luarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Daisypath Anniversary tickers