@cathedral dome |
Di koln ini barang-barangnya cukup murah, harga jam tangan yang aku beli di Swiss harganya lebih murah di kota ini.. aneh.. kenapa bisa begitu ya.. kan Swiss produsen jam tangan itu. Setelah melihat-lihat dan berputar-putar disekitar pusat kota, aku dan hubby memutuskan untuk makan siang di McD... *lagi2* selain pelayanannya mudah (kebanyakan pegawainya mengerti bahasa inggris) juga harganya yang paling masuk di akal :D. Sore harinya setelah dari Koln, kami melanjutkan ke Amsterdam, Belanda untuk makan malam dan menginap disana. Senangnyaaa ada di kota ini, karena akhirnya kami makan makanan Indonesia lagi. Untuk makanannya aku ga sempat foto, karena begitu makanan datang langsung bagi-bagi. Langsung habis dalam sekejab mata. hihihihihihi entah lapar atau doyan yahh..
Beberapa peserta tour ada yang keluar malam harinya utnuk ke daerah "red district", aku sendiri ga ikut, tapi aku dengar dari salah satu teman tour juga, mereka hanya sebentar saja di dalam bar yang ada disana, lalu dalam perjalanan mau ke taksi ada makan ribs sepuasnya hanya 10euro, yang rasanya lumayan untuk mengusir dingin yang ada diluar restoran. hhhmmmm tau pada makan steak aku ikut deh.. hahahahaha
Keesokan harinya kami menuju Volendam, kota Nelayan (yang terkenal dengan foto dengan pakaian khas Belanda), sebelum kesna, kami sempat singgah di pabrik klompen (sepatu kayu khas Belanda), Pabrik Keju (keju gouda, salah satu keju yang terkenal juga dari Belanda) dan berfoto dengan Kincir Angin Belanda, kata tour leader, seiring pergantian jaman dan majunya teknologi di Belanda sudah mulai jarang kincir angin seperti ini, hanya ada beberapa saja.
Setelah melihat-lihat proses pembuatan sepatu klompen dan melihat proses pembuatan keju, kami melanjutkan perjalanan ke Volendam. Tempat berfoto dengan baju tradisional Belanda sudah dipenuhi dengan turis dari Indonesia. Dan yang lucunya, didepan tempat foto itu, mayoritas memajang orang-orang terkenal dari Indonesia, ada artis, pejabat sampai pengacara terkenal.
Satu lagi pemandangan menakjubkan yang aku lihat di Volendam. Laut yang membeku, kalau di Titisee hanya danau yang membeku, kalau di Volendam LAUT-nya yang membeku. Volendam terkenal dengan seafoodnya karena desa ini desa nelayan, jadi mayoritas rumah makan mempunyai menu seafood. Karena aku dan hubby sudah malas dengan fastfood akhrnya kami memutuskan masuk ke salah satu rumah makan, begitu masuk, atmosfirnya sangat hangat, interiornya mayoritas terbuat dari kayu. Aku memilih menu fish and chips dan hubby memilih grilled prawn. Penilaian aku dan hubby untuk makanan kali ini... MANTAP.... hahahahaha udangnya besar-besar dan terasa garing, segar sekali, dan ikannya juga segar... hhhmmmmmm jadi kangen sama si udang dan ikan disana....
Yummyyyyy....!!!!
0 komentar:
Posting Komentar